MARSEILLE - AC Milan sangat beruntung memiliki striker seperti Filippo Inzaghi. Saat sedang berada di bawah tekanan, menyusul hasil buruk pada laga Serie A, Inzaghi datang menjadi pahlawan dan mencetak dua gol kemenangan 2-1 atas Marseille.
Milan memang sukses memperbaiki penampilan, berkat kemenangan di Stade Velodrome tersebut. Dan Inzaghi layak menjadi man of the match. Bukan hanya itu, Super Pippo juga sukses mencatatkan diri sebagai striker tersubur di kompetisi Eropa. Pemain 36 tahun itu menorehkan catatan 68 gol, unggul satu gol da! ri kapten Real Madrid, Raul Gonzalez dan selisih enam gol dari legenda Jerman, Gerd Muller.
Pippo juga lebih subur dari Andriy Shevchyenko (61 gol) dan Ruud van Nistelrooy (60 gol). Pertama kali merasakan atmosfer Liga Champions bersama Juventus, Inzaghi langsung unjuk kebolehan. Dia menjadi pemain pertama yang mencetak dua kali hattrick di LC. Pertama kala Juve menang 4-1 melawan Dynamo Kyiv pada perempat final 1997/1998. Lalu, bermain 4-4 melawan Hamburd, pada 13 September 2000.
Melihat cara bermain Super Pippo, banyak yang memuji tapi ada pula yang memberikan kritik. Dia adalah striker spesialis kotak penalti dan selalu kalah bila kontak fisik dengan defender lawan. Pippo ahli melepaskan diri dari jebakan off-side.
Keistimewaan lain yang jarang dimiliki oleh striker manapun adalah, kejeliannya menempatkan posisi, dan sulit dikawal. Inzaghi kerap melakukannya dan mencetak gol pada laga krusial, seperti gol kedua melawan Liverpool di final Liga Champions 200! 7. Tidak seperti penyerang-penyerang tipe Eropa yang memiliki ! tendanga n keras mematikan, sundulan tajam, dribbling maut atau piawai mengeksekusi bola mati, Pippo yang oportunis, sama sekali tidak punya ciri seperti itu.
Style bermain ini mendapat cibiran dari banyak pelatih atau pengamat, seperti legenda Belanda Johan Cruyff. Namun, terlepas dari komentar-komentar miring tersebut, Inzaghi sudah menjelma menjadi striker paling ditakuti di Eropa hingga menjelang masa pensiunnya sebagai pemain. Super Pippo layak disebut sebagai 'The Predator'.
Milan memang sukses memperbaiki penampilan, berkat kemenangan di Stade Velodrome tersebut. Dan Inzaghi layak menjadi man of the match. Bukan hanya itu, Super Pippo juga sukses mencatatkan diri sebagai striker tersubur di kompetisi Eropa. Pemain 36 tahun itu menorehkan catatan 68 gol, unggul satu gol da! ri kapten Real Madrid, Raul Gonzalez dan selisih enam gol dari legenda Jerman, Gerd Muller.
Pippo juga lebih subur dari Andriy Shevchyenko (61 gol) dan Ruud van Nistelrooy (60 gol). Pertama kali merasakan atmosfer Liga Champions bersama Juventus, Inzaghi langsung unjuk kebolehan. Dia menjadi pemain pertama yang mencetak dua kali hattrick di LC. Pertama kala Juve menang 4-1 melawan Dynamo Kyiv pada perempat final 1997/1998. Lalu, bermain 4-4 melawan Hamburd, pada 13 September 2000.
Melihat cara bermain Super Pippo, banyak yang memuji tapi ada pula yang memberikan kritik. Dia adalah striker spesialis kotak penalti dan selalu kalah bila kontak fisik dengan defender lawan. Pippo ahli melepaskan diri dari jebakan off-side.
Keistimewaan lain yang jarang dimiliki oleh striker manapun adalah, kejeliannya menempatkan posisi, dan sulit dikawal. Inzaghi kerap melakukannya dan mencetak gol pada laga krusial, seperti gol kedua melawan Liverpool di final Liga Champions 200! 7. Tidak seperti penyerang-penyerang tipe Eropa yang memiliki ! tendanga n keras mematikan, sundulan tajam, dribbling maut atau piawai mengeksekusi bola mati, Pippo yang oportunis, sama sekali tidak punya ciri seperti itu.
Style bermain ini mendapat cibiran dari banyak pelatih atau pengamat, seperti legenda Belanda Johan Cruyff. Namun, terlepas dari komentar-komentar miring tersebut, Inzaghi sudah menjelma menjadi striker paling ditakuti di Eropa hingga menjelang masa pensiunnya sebagai pemain. Super Pippo layak disebut sebagai 'The Predator'.
Pencetak Gol Terbanyak di Kompetisi Eropa :
1. Filippo Inzaghi (AC Milan) 68 gol
2. Raul (Real Madrid) 67 gol
3. Gerd Muller 62 gol
4. Andriy Shevchenko (Dynamo Kiev) 61 gol
5. Ruud Van Nistelrooy (Real Madrid) 60 gol
6. Eusebio and Henrik Larsson (Helsingborg) 56 gol
8. Thierry Henry (FC Barcelona) 55 gol
9. Alfredo Di Stefano (Real Madrid) 50 gol
1! 0. Alessandro Del Piero (Juventus) 50 gol
*Bold: sudah tidak aktif bermain.
sumber : okezone.com